Jangan Simpan Amarah

Posting Komentar
Bacaan: Matius 5 : 21 - 26
Tasya sudah bersiap-siap ke gereja untuk pengembalaan baptisan. Ia dimintakan  menjadi orangtua baptis untuk anak sahabat dekatnya. Ketika hendak keluar kamar, ia disenggol secara sengaja oleh Nofry kakaknya. Nofry hanya ingin menggoda Tasya yang hari itu kelihatan cantik dengan memakai make up. Tasya tidak memahami sikap Nofry. Dengan suara besar, ia mengeluarkan kata kotor kepada kakaknya itu. Nofry tidak menerima kata makian adiknya. Ia dengan segera melayangkan tangan hendak menampar adiknya. Untungnya ketika mendengar keributan kedua anak itu, Vandry sebagai papa keluar dan menasehati mereka agar saling memaafkan. Tasya pun menyadari kesalahan dirinya. Ini yang mesti diteladani oleh kita sebagaimana yang ditulis dalam teks hari ini. Dalam ayat 23-24, Yesus menekankan bahwa sebelum mempersembahkan korban kepada Allah, seseorang harus lebih dahulu berdamai dengan sesamanya. Ini berarti bahwa ibadah sejati bukan hanya tentang hubungan vertikal dengan Allah, tetapi juga tentang hubungan horizontal dengan sesama. Pengampunan dan rekonsiliasi merupakan bagian integral dari ibadah sejati. Jika seseorang datang ke hadapan Allah dengan hati yang penuh amarah dan kebencian, maka ibadahnya menjadi sia-sia.
Doa: Tuhan Yesus, tolong kami bisa mengendalikan kemarahan kami ,  Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter