Ibadah merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh semua orang percaya sebagai bukti kepercayaan yang sungguh kepada Allah yang memberi kehidupan. Namun
dibalik ibadah yang selama ini kita lakukan, ternyata ada yang berkenan di hadapan Allah tetapi juga sebaliknya. Hal yang demikian pula dijumpai dalam keberadaan hidup bangsa Israel. Terhadap hal demikian, Allah memerintahkan Yesaya agar memperingatkan bangsa Israel perihal ibadah yang mereka jalankan selama ini. Israel menjalankan ibadah dengan tetap membawa kurban dan persembahan yang ditentukan serta berpuasa pada hari raya keagamaan. Bahkan mereka mengenakan kain karung dan menggosok tubuh mereka dengan abu sebagai tanda penyesalan. Namun, semuanya itu tidak berarti apa-apa jika mereka tidak memperlakukan sesamanya dengan hormat dan adil. Oleh sebab itu, ibadah yang demikian harus mengalami perubahan dengan tidak mengabaikan mereka yang teraniaya, termarginal dan miskin, sebagai bentuk wujud nyata ibadah yang sejati. Jika demikianlah ibadah yang sejati, apakah sebagai orang percaya kita telah menjalankannya? Kita perlu menyadari bahwa ibadah ritual itu penting dan harus dijalankan, namun harus pula disertai dengan hidup yang peduli terhadap sesama. Tetaplah menghidupi ibadah sejati, sebab hanya dengan demikian ibadah yang kita lakukan berkenan kepada Allah!
Doa: Tuhan tolong sertai kami agar dapat menghidupi ibadah yang sejati. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar