Dalam kehidupan ini kita diperhadapkan dengan pilihan benar
atau salah, baik atau buruk dan sebagainya. Pilihan kita akan sangat menentukan
perjalanan hidup ke depan. Sebab itu kita harus arif dan bijaksana dalam
membuat pilihan-pilihan hidup. Ketika rasul Paulus menasehati jemaat di Roma,
ia pun mengingatkan apakah mereka mau menjadi hamba dosa atau hamba kebenaran?. Artinya
mereka harus memilih salah satu. Jika memilih menjadi hamba dosa, maka upahnya
ialah maut, tetapi jika memilih menjadi hamba kebenaran maka kehidupan kekal
menjadi jaminan. Pilihan untuk tidak hidup dalam dosa dan kematian adalah mau
meninggalkan hidup yang lama dan memulai hidup yang baru dengan pengudusan
dalam Kristus. Pilihan ini selayaknya menjadi pilihan kita sebagai orang
percaya yang telah menerima anugerah keselamatan. Kita perlu ingat bahwa hidup
ini bukan hanya tentang lepas dari belenggu dosa, tetapi mau hidup dalam
kebenaran bagi Tuhan. Apa dasar dan landasan hidup benar? Ini sangat bergantung
pada bagaimana cara kita memandang diri dan kehidupan. Firman Tuhan berkata, “demikianlah hendaknya kamu memandangnya:
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (Rm.6:11). Hanya dengan
cara pandang ini kita dapat menjadi hamba kebenaran. Dosa tidak akan berkuasa
lagi dalam tubuh kita yang fana. Dan kita, sebagai orang-orang yang dahulu
mati, tetapi yang sekarang hidup, akan dapat menyerahkan anggota-anggota tubuh
kita kepada Allah untuk dipakai sebagai senjata kebenaran.
Doa: Tuhan, di tahun yang baru ini, kami memilih untuk menjadi
hamba kebenaran amin.
Posting Komentar
Posting Komentar