Pada saat itu Daud sedang merasakan pedihnya mendapatkan ancaman dari musuh-musuhnya. Namun dalam kondisi yang penuh dengan pergumulan, Daud tidak memilih untuk mengeluh dan berputus asa. Malinkan ia memiliki cara sendiri untuk mengatasi segala sesuai yang dihapinya pada sat itu. Daud menyadari bahwa sukacita dan kebahagiaan yang ia alami adalah berada di dalam tangan Tuhan. Untuk itu Daud terus menambatkan imannya kepada Tuhan dari tengah-tengah masalah dan penderitaannya. Baru-baru ini ada berita peristiwa gempa yang terjadi di Sukabumi dan dampaknya sangat dirasakan di kota Cianjur. Rumah saya dan keluarga yang di Cianjur, juga ikut terkena dampatnya. Sebagaian tembik hancur dan genteng berjatuhan. Papa dan mama yang ada di Jakarta pun harus mendadak ke Cianjur untuk melihat kondisi rumah. Setelah mereka kesana dan melihat kondisi rumah, saya dan adik mendapatkan kiriman video tentang keadaan rumah kami itu. Kami sekeluarga sedih, tetapi yang saya ingat mama pada saat itu mengatakan, "kita bangun rumah itu berkanya dari Tuhan. Sekarang rumah itu rusak karena gampa, nanti Tuhan yang membantu kita menyediakan berkat untuk memperbaiki kerusakkannya". Setelah kami mendengar kata-kata mama itu, kami kembali bersukacita dan tetap percaya pasti Tuhan berikan jalan dan berkat. Tuhan sanggup melakukan hal apapun, ketika kita mau percaya dan bersandar pada-Nya. Kita harus punya iman menghadapi kesulitan dan penderitaan. Tidak laurt dalam kesedihan melainkan percaya, ada Tuhan yang selalu akan menolong.
Doa: Tuhan, tolonglah agar kami tetap punya iman dalam penderitaan sehingga selalu ada sukacita dalam hati. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar