ALLAHKU, PENYELAMATKU

Posting Komentar
Bacaan. Mazmur 18 : 1-3
Seiring berlangsungnya kesempatan untuk menjalani kehidupan, dialami pula pergumulan. Pergumulan hendaknya dipahami sebagai proses pembentukan pribadi yang berkualitas. Proses inilah yang dialami Daud, ketika Tuhan berkenan menjadikannya sebagai seorang raja untuk memimpin bangsa Israel. Pengurapan yang diterima, tidak memuluskan perjalanannya untuk menduduki kursi kerajaan. Ia mengalami ancaman berkali-kali hingga nyaris dibunuh Saul, raja yang akan digantikannya. Daud diluputkan dari kematian yang nyata dihadapannya. Ia menyadari sungguh bahwa keselamatan itu datang dari Allah yang telah mengurapinya. Nas Mazmur 18 : 1-3, menggambarkan keindahan nyanyian syukur Daud tentang kemurahan dan kemahakuasaan Allah. Tuhan bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatanku. Allah gunung batuku, tempat aku berlindung. Perisai tanduk keselamatanku, kota bentengku. Pernyataan ini melukiskan kemahakuasaan Allah yang tidak dapat ditandingi oleh kekuatan apa pun di dunia ini. Kekuasaan-Nya kekal, tidak terbatas pada satu masa, tetapi selama-lamanya. Keyakinan Daud akan keberadaan Allah harus diamini juga oleh orang percaya di masa kini. Ketika Tuhan berkenan mengangkat dan menjadikan kehidupan kieta berharga, ada proses hebat yang mesti dilalui. Proses itu membentuk kita menjadi berkualitas dalam menjalani kehidupan serta berharga di hadapan Tuhan. Karena itu, jalanilah apapun proses kehidupan ini dengan kesungguhan hati. Ungkaplah syukur sebagai bentuk kesadaran akan pertolongan Allah yang nyata dalam setiap proses tersebut.
Doa: Tuhan, berikan kami kepekaan untuk terus mensyukuri penyertaan-Mu dalam hidup ini. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter