LAIN DULU, LAIN SEKARANG

Posting Komentar
Bacaan. 2 Tawarikh 13 : 1-12
Seorang pendeta dan beberapa temannya semasa SMA bercakap-cakap di suatu rumah kopi.
Pendeta : Sudah lama kita tidak bertemu. Saya terakhir bertemu dengan Anis sekitar 2 tahun lalu di Jogja, saat baru menyelesaikan studi S2.
Anis : Iya benar, Saya juga keget waktu itu, sebab kita tak pernah bertemu sebelumnya selama di Ambon.
Bobby : eh, tapi bagaimana sehingga kami sekarang menjadi pendeta? Padahal diantara kita berti, kamu yang paling suka bolos sekolah dan malas masuk pelajaran agama. Apakah supaya mudah dapat pekerjaa?
Pendeta : bukan begitu. Setelah SMA, saya menderita sakit yang lama, Saya terus bergumul mohon kesembuhan dan berjanji jika saya sembuh maka saya akan memberi hidup untuk melayani Tuhan.
Sietuasi hidup sang pendeta ternyata sangat mempengaruhi terjadinya perubahah. Begitu pula yang terjadi pada raja Abia, ketika ia harus berperang melawan Yerobeam. Peperangan itu telah menimbulkan kesadaran diri untuk bertangtung hanya pada Allah pemberi keselamatan. Kita perlu membandingkan kisah Abia menurut Tawarikh ini dengan 1 Raja-raja 15 : 1-8 (bertutur tentang raja Abia atau Abiam sebagai raja yang hidup dalam dosa). Ia tidak sepenuh hati berpaut kepada Tuhan Allah. Namun pada saat terjadinya perang antara dirinya dengan Yerobeam, seluruh gaya hidup yang lama itu pun berubah total. PErubahan itu tidak hanya terjadi pada dirinya sendiri, namun ia juga melakukan perubahan pada segala sesuatu yang berkaitan dengan kepemimpinannya sebagai raja saat itu. Hidup orang beriman memang harus selalu mengalami perubahan. Situasi apapun yang kita Alami, menjadi kesempatan membangunan refleksi dalam pengenalan yang sungguh kepada Allah dan mengubah hidup seturut kehendak-Nya.
Doa: Ubahlah kami Tuhan dalam setiap jalan hidup yang ditapaki. Amin
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter