Dalam sebuah pertemuan dengan seorang hamba Tuhan dia ketakan bahwa orang yang mau hidup miskin di dalam dunia ialah hamba TUHAN. Alasannya sederhana karena pada prinsipnya seorang hamba hanya menjalankan apa yang diperintahkan tuannya. Ironisnya dunia hari ini mana ada orang yang mu hidup miskin dan susah? Semua orang mau hidup enak dan kaya. Kalau miskin mau ini dan itu susah, tatapi jika kaya semua bisa. Agaknya hal tersebut manusia di abad modern ini. Praktek itpu-tipu adalah sarana menuju pemejuhan hasrat menjadi kaya. Awalnya mempesonakan dengan kabar-kabar yang memikat, penuh rayuan dan janji. Semua orang dibuat terlena, terbuai dan hanyut. Semua orang dijadikan mesin pemuas hasrat dan setelah smua hasrat terpenuhi maka janji dan semua kata-kata yang manis berubah menjadi kebohongan yang menyisahkan kebencian dan permusuhan. Salah satu penyertaan Tuhan yang paling mengejutkan bahwa sebenarnya hampir tidak mungkin bagi seorang kaya untuk masuk kerajaan surga karena tidak sedikit dari mereka yang mengejar kekayaan jatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan (ay.10). Tujuan dan kepuasan orang yang mengejar kekayaan akan berpusat pada hal mementingkann diri dan hasratnya oleh harta dan kekayaan dan tidak lagi berpusat pada Allah.
Doa: Kami membutuhkan kekayaan sejati yang hanya datang dari-Mu Tuhan, tolong kami agar mampu menebarkan kasih dengan tidak mengabaikan iman yang menyelamatkan kami agar kehidupan rohani kami indah di mata-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar