EDITORIAL
Jika kita adalah golongan optimis seperti yang dikatakan Bill Vaughn dalam editorial kemarin, maka judul di atas akan menjadi salah satu alasan. You'll never walk alone yang berarti : "kamu tidak pernah berjalan sendirian" adalah salah satu ungkapan yang merujuk pada haraan dan perjuangan. Kalau di antara kita ada yang menggemari sepak bola, khususnya Liga Inggris (Premier League) maka kalimat ini tidak asing lagi karena merupakan judul lagu "Kebangsaan" Liverpool Football Club. Setiap kali mereka bertanding di stadion Anfield, lagu ini pasti dinyanyikan oleh para supporter dengan hikmat dan penuh antusias. Kita bisa bayangkan bagaimana suasananya ketika 40.000 sampai 50.000 orang berdiiri dan serempak manyanyikan lagu ini, maka tak mengherankan seringkali disebut sebagai pemain ke-12. Bukan di Anfield saja, saking bermaknanya lagu ini, katika inaugurasi pelantikan Barack Obama sebagai presiden Amarika Serikat pun, turut dinyanyikan. karena maknanya sangat cocok untuk orang yang akan memulai perjuangan atau perjalanan dalam periode hidupnya.
Genap empat hari sudah kita jalani tahun 2015. Halaman buku baru telah tertulis sebagai bagian dari bab pertama. Jika Tuhan berkenan, bab demi bab akan menyusul kemudian, di tahun yang penuh rahasia ini. kalaupun dalam perjalanan ke depan ada tantangan, masalah atau kesuksesan yang mungkin dihadapi maka sudah menjadi hal yang manusiawi. Tergantung bagaimana kita mehyikapi dan memaknainya. Kata orang hidup ini adalah perjuangan maka hadapilah, hidup ini penuh misteri maka pecahkanlah. Tetapi sesungguhnya dalam kaca mata iman kita, hidup ini adalah anugerah maka perlu untuk digapai. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kita akan gapai anugerah itu, jika kita merasa tidak mampu, merasa sendiri dalam perjuangan atau merasa tertinggi dalam sebuah kompetisi hidup yang dihadapi?
You'll never walk alone, terkesan duniawi untuk dimasukan dalam editorial ini sebagai suatu semboyang, tetapi bukankah semboyan ini yang Allah pakai untuk mengutus para nabi? Katakanlah Nabi Musa ketika diutus untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir atau Nabi Yeremia ketika Allah utus sebagai wakilNya dan masih banyak lagi. Semua didahului dengan janji Allah untuk selalui menyertai mereka. Tidak peduli berapapun usia mereka, latar belakang mereka dan situasi yang dihadapi pada saat itu.
Janji Tuhan Allah seperti demikian, berlaku pula bagi kita umat ciptaanNya saat ini. Kebersamaan kita dengan Dia jauh melebihi kebersamaan dengan siapapun atau benda apapun. Karena Tuhan Allah telah beriman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5). Ayat ini tidak sekedar menjadi kata penghiburan yang indah atau sebuah penggalan lagu yang menawarkan kelegaan yang semu. Itu adalah janji dari Allah sendiri, yang tidak mungkin ditarik kembali, bagi mereka yang manjadi obyek kasihNya. Allah ada disana dan Dia akan tetap ada di sana karena Dia amat sangat mengasihi kita.
...Walk on with hope in your heart. You'll never walk alone. GOD be with You...
Posting Komentar
Posting Komentar