Bacaan. Kisah 3 : 17 - 26
Karya kasihNya genap, haleluya
KemenanganNya tetap; haleluya
Surya slamat jadi trang, haleluya
Takkan lagi terbenam, haleluya
Surya slamat jadi trang, haleluya
Takkan lagi terbenam, haleluya
Ayat kedua dari lagu yang berjudul: “Kristus bangkit Soraklah”, pada Kidung jemaat No.188 ini, menunjuk pada sebuah pengertian yang mendalam tentang peran Yesus. Sebuah peran yang pada akhirnya dapat ditegaskan dengan satu kata yang tepat yakni GENAP. Semua yang dilakukan oleh Yesus adalah perwujudan dari penggenapan kehendak dan kasih Allah kepada umat manusia. Untuk itu, Petrus dalam khotbahnya di Serambi Salomo menyadari bahwa reaksi-reaksi manusia yang muncul sebelum kebangkitan Yesus terjadi merupakan reaksi karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian. Petrus kemudian mengurai seluruh benang merah kehadiran Yesus di dunia, mulai dari sejarah Israel, nubuat para nabi hingga kematian dan kebangkitan-Nya kepada orang banyak saat itu. Petrus melakukan hal demikian, supaya terjadi pertobatan dalam diri mereka. Pertobatan merupakan tahapan awal dari pengaruh kuasa kebangkitan Yesus bagi orang-orang yang percaya pada-Nya. Sebab tanpa pertobatan maka perubahan hidup tidak dapat terjadi. Hal ini tentunya tidak mudah, sebuah quotes dari seseorang yang bernama Ethan Hawke mengatakan bahwa “hal terpenting yang dapat dilakukan oleh orang Kristen yang lahir baru adalah berdoa”. Doa menjadi kunci kekuatan bagi kita sebagai manusia yang lemah untuk tetap berada dalam kehidupan yang telah dibaharui. Sebab, hanya dengan meminta pertolongan-Nya, kita mampu untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Doa: Tuhan Yesus, dengan kuasa kebangkitan-Mu tolonglah kami untuk hidup baru. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar